Seknas Jokowi DIY Gelar FGD Agenda 45, Susun RPJP 2025-2045

waktoe.ID – Seknas Jokowi DIY menggelar Focus Group Discussion (FGD) Agenda 45, yang merupakan wadah bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045 negara Republik Indonesia.

FGD ini dilaksanakan di Ruang Rapur Lantai 2 Gedung DPRD DIY, Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (20/8/2022).

“Hal ini menunjukkan bahwa FGD ini mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia,” tutur Fachim Fahmi, Ketua DPW Seknas Jokowi DIY.

Fachim menyampaikan, FGD kali ini dihadiri dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, politisi, instansi pemerintahan, LSM, relawan, dan juga mahasiswa.

Sementara itu, Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo menyebutkan, Agenda 45 menjadi langkah awal untuk merumuskan jalan kesejahteraan Indonesia, yang artinya rencana dan pelaksanaan pembangunan fokus pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Perumusan ini berbasis pada lima pilar pembangunan yaitu Pangan, Energi, Kebudayaan, Tata Kelola Pemerintahan dan Geo Politik Global,” jelasnya.

“Posisi tawar pangan dan energi sebagai sumber daya penyokong produk industri, keuangan, dan jasa yang lemah di pasar global dikuatkan melalui kebudayaan, tata kelola pemerintahan, dan politik global,” imbuhnya.

Lanjutnya, kebudayaan juga akan mampu membangun ekosistem kegiatan produksi pangan dan energi di dalam masyarakat luas berbasis pada SDM, SDA, dan kearifan lokal. Selain itu akan menempatkan produksi pangan dan energi sebagai fokus kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan keamanan seluruh bangsa Indonesia.

“Peran tata kelola pemerintahan akan mampu menyediakan kebijakan, regulasi, undang-undang dan peningkatan kerjasama di berbagai level dan bidang. Ini akan berperan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan dan energi berbasis pada pengetahuan teknologi, dan manajemen lokal yang berdaya saing global,” terangnya.

Politik global juga akan mampu berperan untuk mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh kerja pemerintah, pelaku bisnis, intelektual dan masyarakat di wilayah internasional. Hal ini sekaligus membangun kerja sama yang kuat dengan berbagai negara yang mempunyai produk pangan dan energi yang berbasis agraria.

Mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi telah menjadikan dunia semakin kecil dan saling terkait penduduknya, menunjukkan tipisnya batas antar negara. Kemajuan-kemajuan tersebut menjadi kekuatan bagi negara-negara baik demokrasi maupun sentralisme untuk mengembangkan model kesejahteraan rakyatnya melalui kegiatan ekonomi yang terintegrasi.

“Oleh karenanya Agenda 45 ini memiliki arti penting untuk merumuskan pembangunan ekonomi gotong royong berperspektif global sebagai jalan kesejahteraan Indonesia,” tukasnya.

Artikel Terkait
album-art
Menyilau Hari Jadi Klaten
ADVERTISING